Kurikulum Program Kesetaraan Ras

2020. 2. 16. 22:32카테고리 없음

Transcript Header: Masyarakat Multikultural ' Resti Muliani/ 003/4b Transcript Body:. 1.

Resti Muliani 003 4B Sosiologi MASYARAKAT MULTIKULTURAL. 2.

MAKNA MULTIKULTURALISME Ajaran (doktrin) bahwa beberapa ikatan budaya yang berbeda seperti ikatan suku, ras, agama, daerah, bahasa, kelompok gender, dan sebagainya dapat hidup berdampingan secara damai, saling mendukung dalam posisi setara, dan menikmati kehidupan yang makin adil (dlm suatu negara atau wilayah pengorganisasian hidup bersama). MASYARAKAT MULTIKULTURAL J.S. FURNIVAL Masyarakat majemuk adalah masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih komunitas atau kelompok yang secara kultural terpisah serta memiliki struktur kelembagaan yang berbeda satu sama lain J.S. FURNIVAL Masyarakat majemuk adalah masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih komunitas atau kelompok yang secara kultural terpisah serta memiliki struktur kelembagaan yang berbeda satu sama lain PETER L.

Kurikulum

VAN DEN BERGHE Karakteristik masyarakat majemuk: 1. Segmentasi kelompok dengan budaya sendiri.

Struktur sosial yang terbagi 3. Lemahnya konsensus 4. Konflik tinggi 5. Integrasi paksaan 6. Dominasi politik PETER L. VAN DEN BERGHE Karakteristik masyarakat majemuk: 1. Segmentasi kelompok dengan budaya sendiri.

Struktur sosial yang terbagi 3. Lemahnya konsensus 4.

Konflik tinggi 5. Integrasi paksaan 6.

Dominasi politik Kategori masyarakat majemuk: 1. Masyarakat majemuk dengan kompetisi seimbang 2.

Masyarakat majemuk dengan mayoritas dominan 3. Masyarkat majemuk dengan minoritas dominan 4. Masyarakt majemuk dengan fragmentasi. 4. DALIL-DALIL MULTIKULTURALISME Kesadaran dan kebanggaan pada identitas budaya sendiri tak seharusnya menjurus ke sikap dan tindakan yang eksklusif, egois, serta arogan yang dapat mengancam kebersamaan kehidupan dalam keanekaragaman budaya.

Kecenderungan “partikular-eksklusif” harus dikontrol dan diimbangi dengan semangat “universal-inklusif”. PENYEBARAN PAHAM MULTIKULTURALISME di BERBAGAI NEGARA Runtuhnya Uni Soviet dan Eropa Timur yang menandai berakhirnya perang dingin, telah mempercepat dan meningkatkan intensitas globalisasi di berbagai bidang. Sejak itu, AS seolah menjadi penguasa dunia. Sehingga, hampir semua yang berbau AS cepat dan mudah merambah ke berbagai dunia. Termasuk, pengalaman sejarah multikulturalisme di AS. PERJALANAN MULTIKULTURALISME DI AS Dinamika perspektif keanekaragaman di AS dimulai dengan “melting-pot assimilation” menjadi “salad bowl” berkembang lagi menjadi “cultural pluralism” dan akhirnya “multiculturalism”. Dinamika perspektif itu bermula dari gerakan warga kulit hitam yang menuntut kesetaraan hak sipil dan politik pada 1960-an.

Kemudian tahun 1970-an muncul gerakan civil society, yang diikuti gerakan perempuan, lalu muncul gerakan “pribumi Amerika” dan kelompok kulit berwarna. Pada tahun 1980-an hingga 1990-an muncul pemikiran kritis terhadap kurikulum sekolah dasar perihal sejarah, demografi, dan pendidikan kewarganegaraan, yang menggugat perspektif melting-pot assimilation. REAKSI TERHADAP MULTIKULTURALISME Bergerak dlm spektrum: mendukung – mengkritisi – menolak. Kelompok mayoritas dan atau yang diuntungkan dengan statusquo, umumnya menolak perspektif multikulturalisme. Kelompok minoritas dan atau yang termarjinalkan, umumnya mendambakan/ mendukung multikulturalisme. Kelompok intelektual sosial, umumnya mengambil sikap kritis terhadap multikulturalisme.

BEBERAPA CONTOH MULTIKULTURALISME di BERBAGAI NEGARA AS: masyarakat aktif melakukan gerakan sosial-budaya memajukan multikulturalisme. Inggris: pemerintah aktif mengadopsi kebijakan promultikulturalisme, antara lain program “pendidikan untuk semua” serta pengakuan keragaman budaya dan agama dlm teks dan kurikulum sekolah. Kanada: pemerintah aktif dgn membentuk “Departemen Multikulturalisme dan Kewarganegaraan”, serta membuat UU Multikultural. Australia: pemerintah aktif dgn membentuk “Kantor Urusan Multikultural”, dan mencanangkan agenda khusus tentang multikulturalisme dlm perwakilan di parlemen.

MASYARAKAT INDONESIA SEBAGAI MASYARAKAT MAJEMUK Faktor penyebab kemajemukan masyarakat Indonesia:. Keadan geografis. Pengaruh kebudayaan asing. Iklim berbeda Faktor penyebab kemajemukan masyarakat Indonesia:. Keadan geografis. Pengaruh kebudayaan asing.

Iklim berbeda Ciri kemajemukan masyarakat Indonesia:. Kemajemukan berdasarkan ras. Kemajemukan berdasarkan suku bangsa. Kemajemukan berdasarkan agama Ciri kemajemukan masyarakat Indonesia:.

Kemajemukan berdasarkan ras. Kemajemukan berdasarkan suku bangsa. Kemajemukan berdasarkan agama. 10. KEMAJEMUKAN MASYARAKAT INDONESIA BERDASARKAN RAS INDONESIAINDONESIA RAS MONGOLOIDRAS MONGOLOID SUBRAS MELAYU MONGOLOIDSUBRAS MELAYU MONGOLOID PROTO MELAYUPROTO MELAYU DEUTRO MELAYUDEUTRO MELAYU SUBRAS PAPUA MELANESOIDSUBRAS PAPUA MELANESOID.

11. KEMAJEMUKAN MASYARAKAT INDONESIA BERDASARKAN SUKU BANGSA CIRI ETNIS:. Kesamaan keturunan. Kesamaan bahasa. Kesamaan kesenian. Kesamaan kebangsaan. Adanya gabungan dari ciri tersebut CIRI ETNIS:.

Kesamaan keturunan. Kesamaan bahasa. Kesamaan kesenian. Kesamaan kebangsaan. Adanya gabungan dari ciri tersebut. 12.

SISTEM PELAPISAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT PERTANIAN I. CIKAL BAKAL II. KULI KENCENG III.

KULI KENDO IV. BURUH TANI I II III IV. 13. SISTEM PELAPISAN MASYARAKAT FEODAL RAJA Priyayi/olee balang Petani/ rakyat jelata Jawa Aceh. 14. SISTEM PELAPISAN ZAMAN BELANDA DAN JEPANG EROPA TIMUR ASING PRIBUMI JEPANG BUMIPUTRA CINA, EROPA. 15.

SISTEM PELAPISAN SOSIAL PADA ZAMAN INDUSTRI MODERN PROFESI EKONOMI Kelompok Profesional Kelompok profesional awal dan semi profesional awal Buruh rendahan Upper class Middle class Lower class. 16. MASALAH YANG TIMBUL AKIBAT KEANEKARAGAMAN DAN PERUBAHAN BUDAYA DISINTEGRASI SOSIAL DISINTEGRASI SOSIAL Tanda disintegrasi bangsa: 1. Anggota masyarakat tidak mematuhii norma 2.

Timbul ketidaksepahaman 3. Penegakan sanksi tidak konsisten 4. Menurunnya kewibawaan tokoh dan pemimpin masyarakat Tanda disintegrasi bangsa: 1. Anggota masyarakat tidak mematuhii norma 2. Timbul ketidaksepahaman 3.

Penegakan sanksi tidak konsisten 4. Menurunnya kewibawaan tokoh dan pemimpin masyarakat Contoh disintegrasi bangsa: 1.

Kurikulum Program Kesetaraan Ras 2018

PKI Madiun 2. PRRI Permesta 3.

Peristiwa Mei 4. Dan lain-lainnya Contoh disintegrasi bangsa: 1. PKI Madiun 2. PRRI Permesta 3. Peristiwa Mei 4. Dan lain-lainnya Faktor yang mempertahankan integrasi Faktor yang mempertahankan integrasi Nilai toleransi Penggunaan bahasa Indonesia Semangat persatuan Ideologi Pancasila Rasa senasib dan sepenanggungan Nilai toleransi Penggunaan bahasa Indonesia Semangat persatuan Ideologi Pancasila Rasa senasib dan sepenanggungan. 17.

MASALAH YANG TIMBUL AKIBAT KEANEKARAGAMAN DAN PERUBAHAN BUDAYA (2) Perubahan budayaPerubahan budaya MODERNISASIMODERNISASI Benturan budayaBenturan budaya Kemajuan teknologiKemajuan teknologi Lunturnya nilai lama Gotong royong Kebersamaan Lunturnya nilai lama Gotong royong Kebersamaan Nilai baru: Individualistis Materialistis Konsumerisme Nilai baru: Individualistis Materialistis Konsumerisme KemiskinanKemiskinan. 18. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH YANG DITIMBULKAN AKIBAT KEANEKARAGAMAN DAN PERUBAHAN KEBUDAYAAN. TENTANG PERGOLAKAN DAERAH: 1. Mengikutsertakan seluruh komponen masyarakat dalam pembangunan daerah 2. Pembangunan yang merata 3.

Peningkatan identitas nasional. TENTANG KONFLIK SARA: 1. Menumbuhkan sikap toleransi 2. Menumbuhkan sikap empati 3. Menumbuhkan rasa saling menghargai akan perbedaan.

TENTANG KONFLIK POLITIK Akses yang seimbang untuk membangun kehidupan. TENTANG AKIBAT PERUBAHAN BUDAYA Memperkuat filter diri melalui pendidikan dan agama. TENTANG PERGOLAKAN DAERAH: 1.

Mengikutsertakan seluruh komponen masyarakat dalam pembangunan daerah 2. Pembangunan yang merata 3. Peningkatan identitas nasional. TENTANG KONFLIK SARA: 1.

Kurikulum Program Kesetaraan Ras 2017

Menumbuhkan sikap toleransi 2. Menumbuhkan sikap empati 3. Menumbuhkan rasa saling menghargai akan perbedaan. TENTANG KONFLIK POLITIK Akses yang seimbang untuk membangun kehidupan. TENTANG AKIBAT PERUBAHAN BUDAYA Memperkuat filter diri melalui pendidikan dan agama. 19. ANALISIS.

Melihat keadaan bangsa Indonesia saat ini, menurut anda apakah masyarakat kita telah menghargai ke- multikulturalisme-an bangsa ini?. Jelaskan jawaban saudara dan berikan solusi untuk meningkatkan kesadaran bangsa akan perbedaan!

Suku bangsa merupakan hasil dari sistem kekerabatan yang lebih luas. Masyarakat dalam sistem kekerabatan ini tetap percaya bahwa mereka memiliki ikatan darah dan berasal dari nenek moyang yang sama. Jumlah suku bangsa di Indonesia saat ini sulit diperkirakan.

Van Vollen Houven jumlah suku bangsa di Indonesia adalah 316, sedangkan menurut Prof. Konetjaraningrat ada sekitar 119. Keanekaragaman suku bangsa di Indonesia juga menyangkut keanekaragaman budaya, yang meliputi perbedaan adat istiadat, religi, bahasa dan kesenian. Max Weber mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hierarki menurut dimensi kekuasaan, hak istimewa, dan prestise. Sorokin mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai pembedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat (hierarki). Perwujudan pelapisan didalam masyarakat dikenal dengan istilah kelas sosial. Kelas sosial terdiri atas kelas sosial tinggi (upper class), kelas sosial menengah (middle class), dan kelas sosial rendah (lower class).

Pengelompokan semacam ini terdapat dalam segala bidang kehidupan.